Pengenalan Tari Hudoq Dayak
Tari Hudoq
Cerita Tari Hudoq
Tari Hudoq menurut ceritanya berasal dari kisah seorang anak Raja di Kampung Laham Kejin, Epa Kejin, Apo Kayan, bernama Halaeng Heboung yang menikah dengan Selo Sen Yaeng, seorang makhluk gaib dari sungai. Tarian ini dilakukan untuk tetap menjaga jalinan hubungan antara Halaeng Heboung dan Selo Sen. Dimana Halaeng Heboung meninggal ketika menyelam kedalam sungai untuk mengambil mandaunya. Oleh sebab itulah ritual Hudog ini dilakukan.
Maksud dan Tujuan
Tari Hudoq berkaitan dengan usaha perladangan, pencapaian hasil yang maksimal, peningkatan kesejahteraan, serta penciptaan suasana damai, tenteram dan harmonis antara manusia dengan alam. Khusus di usaha perladangan, Hudoq dimaksudkan untuk memeroleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan kesuburan dengan hasil panen melimpah.
Busana Penari Hudoq
Penari hudoq Bahau dan Modang memakai topeng kayu berukir, gabungan antara citra hama tanaman dan satwa-satwa berbahaya. Seluruh tubuh penari tertutup busana yang terbuat dari kulit pohon, dihiasi rumbai daun pisang, dan ada pula yang menggunakan daun kelapa. Busana dilengkapi dengan topi berbulu dan tongkat kayu yang dipegang di tangan kanan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh 11 penari, masing-masing memakai topeng berbeda, digelar di lapangan luas dan terbuka. Para penonton mengelilingi arena pertunjukkan.
Komentar
Posting Komentar